Kamis, 17 Maret 2011

Bisnis Syariah

Bisnis Syariah. Bisnis itu dalam Islam merupakan kegiatan berdagang. Kegiatan Bisnis Syariah dalam Islam sangat berbeda dengan kegiatan ekonomi sekuler (kapitalis) yang beranggapan bahwa dalam setiap urusan bisnis tidak dikenal adanya etika sebagai kerangka acuan, sehingga dalam pandangan kaum kapitalis bahwa kegiatan bisnis amoral. Prinsip ini menunjukkan bahwa setiap kegiatan Bisnis Syariah tidak ada hubungannya dengan moral apa pun, bahkan agama sekalipun. Menurut ekonomi kapitalis setiap kegiatan ekonomi didasarkan pada perolehan kesejahteraan materi sebagai tujuan utama. Dalam Bisnis Syariah manusia memiliki peranan yang sangat penting sebagai pelaku bisnis.
Pemuatan prinsip-prinsip moral dalam sumber hukum menjadikan etika Bisnis Syariah sebagai basis yang harus dipegang dan dijalankan seseorang atau kelompok dalam melakukan aktivitasnya. Islam membangun pribadi individu secara terpadu antara kebutuhan dunia dan akherat secara bersamaan, seimbang (harmonis) dengan melihat pertimbangan dan hasil yang akan diperoleh sebagai pertanggungjawaban manusia.

Bisnis Syariah

Dalam prakteknya pelaku Bisnis Syariah akan senantiasa mempertimbangkan segala aktivitasnya apakah berada dalam bingkai ajaran Islam dengan prinsip-prinsip moralnya atau sebaliknya, karena hal ini sangat berimplikasi pada seluruh aspek kehidupan manusia secara keseluruhan. Terkadang diperlukannya pengetahuan mengenai manajemen syariah atau manajemen sepiritual seperti yang bisa dipelajari melalui situs http://thecelestialway.com. Beberapa parameter kunci sistem Bisnis Syariah beberapa diantaranya sebagai berikut:
1. Berbagai tindakan dan keputusan disebut etis bergantung pada niat individu yang melakukannya.
2. Niat baik yang diikuti tindakan yang baik akan dihitung sebagai ibadah.
3. Menggunakan pendekatan terbuka terhadap etika, bukan sebagai sistem yang tertutup dan berorientasi pada diri sendiri.
Masih ada beberapa parameter lain mungkin yang bisa ditambahkan. Intinya adalah konsep win-win menjadi prinsip dalam menjalan Bisnis Syariah. Saling memberi keuntungan, dan tidak saling merugi. Keduanya harus untung. Problem yang dihadapi dalam kehidupan kita, pemahaman tentang Bisnis Syariah belum menjadi sikap perilaku masyarakatnya.
Hal ini disebabkan karena masyarakat lebih dulu mempelajari bisnis secara kapitalis dan liberalis yang lebih mementingkan individual. Karena lebih mementingkan kepentingnan individual terjadi prinsip yang kuatlah yang menang. Terutama dalam hal kuatnya kapitalis.
macfamous

0 komentar:

Posting Komentar